Detail Cantuman

Fibrosis paru merupakan proses pembentukan jaringan parut yang ditandai dengan akumulasi matriks esktraseluler (ECM) akibat peradangan paru kronis. Kondisi ini menyebabkan jaringan fibrosis akan menggantikan parenkim paru sebagai penyembuhannya secara alami, akibatnya dapat menimbulkan gangguan respirasi. Fibrosis paru merupakan komplikasi yang ditimbulkan akibat COVID-19. Berdasarkan pustaka yang dilakukan diketahui bahwa senyawa golongan flavonoid memiliki berbagai macam aktivitas, salah satunya sebagai antifibrosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa flavonoid yang dapat digunakan sebagai terapi fibrosis paru pada COVID-19 melalui pendekatan in silico menggunakan metode skrining farmakofor (LBDD) dan penambatan molekul (SBDD dengan pengujian lainnya yaitu prediksi sifat fisiko kimia, analisis farmakokinetik serta uji toksisitas. Berdasarkan hasil prediksi druglikeness dari 80 senyawa dihasilkan 63 senyawa yang memenuhi persyaratan parameter Lipinski?s rule of five, 31 senyawa yang diprediksi memiliki kemampuan absorbsi dan distribusi yang baik dan 56 senyawa tidak beresiko toksik. Hasil skrining farmakofor menunjukkan terdapat satu senyawa yang memiliki potensi untuk dijadikan senyawa pemandu yaitu kalkonaringenin dengan nilai fit score 70.95%. Hasil penambatan molekul menunjukkan terdapat tiga senyawa terbaik dengan nilai energi bebas dan konstanta inhibisi berturut-turut yaitu -8.02 kkal/mol dan 1.32 nM untuk petunidin, -7.94 kkal/mol dan 1.51 nM untuk fisetin, dan -6.46 kkal/mol Ki 18.33 nM untuk galangin.