Detail Cantuman

Telah dilakukan penelitian terhadap minyak atsiri dari dua jenis sirih yang tumbuh di garut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen , sifat fisika dan komponen kimia minyak atsiri yang terkandung dari sirih berdaun hijau dan sirih berdaun kuning. Metode penyulingan yang digunakan adalah penyulingan dengan uap dan air. Dari hasil penyulingan didapatkan minyak atsiri berwarna kuning dengan rendemen yang berbeda. Rendemen minyak sirih berdaun hijau lebih banyak daripada rendemen minyak atsiri sirih berdaun kuning.rnHasil pemeriksaan sifat fisikaminyak atsiri diketahui bahwa secara organoleptik, penetapan bobot jenis, indeks bias, dan kelarutan dalam etanol menunjukan bahwa kedua minyka memiliki sifat fisika yang hampir sama, sedangkan pada penetapan rotasi jenis, penetapan bilangan asam dan penetapan bilangan ester menunjukan hasil yang berbeda, dimana minyak sirih berdaun hijau memiliki rotasi jenis bilangan asam dan bilangan ester yang lebih kecil dari pada minyak sirih berdaun kuning. rnPada pemeriksaan secara kromatografi lapis tipis diketahui bahwa kedua minyak tersebut memiliki pola kromatogratif lapis tipis diketahui bahwa kedua minyak tersebut memiliki pola kromatogram dan harga Rf yang berbeda dengan warna yang sama.rnHasil persamaan dengan menggunakan romatografi gas-spektrofotometri massa menunjukan pola kromatogram yang berbeda, dimana minyak sirih berdaun hijau menunjukan 54 puncak senyawa yang terdeteksi sedangan kromatogram minyak sirih berdaun kuning terdeteksi 52 puncak senyawa. Hasil identyfikasi spektrum masa senyawa pada masing masing puncak dengan merujuk ke WILLEY Library dan NIST Library menunjukan bahwa baik minyak sirih berdaun hijau maupun minyak sirih berdaun kuning sama sama memiliki 17 komponen senyawa, sedangkan 3 komponen senyawa yaitu alpa-tujan, mirsen dan linalool hanya terdapat pada minyak sirih berdaun hijau senyawa campene dan beta-farnesen hanya terdapat pada minyak sirih berdaun kuning. rn