Detail Cantuman

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global dengan angka kejadian
dan kematian yang tinggi, sebanyak 724.309 orang terinfeksi tuberkulosis. Salah satu
tantangan dalam pengobatan tuberkulosis adalah efek samping obat anti-tuberkulosis
(OAT) yang dapat menyebabkan penghentian pengobatan dan resistensi obat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian efek samping OAT pada pasien TB rawat
jalan di UOBK RSUD dr. Slamet Garut. Penelitian ini menggunakan desain survei
deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan dari 31 pasien
tuberkulosis yang memenuhi kriteria inklusi melalui wawancara dan pemeriksaan rekam
medis pada bulan Mei-Juni 2024. Efek samping OAT terbagi menjadi efek ringan dan
berat. Efek samping ringan yang paling sering dialami responden adalah perubahan warna
urin menjadi kemerahan sebanyak 29 orang (94%), flu sindrom sebanyak 25 orang (81%),
dan nyeri sendi sebanyak 24 orang (77%). Sedangkan efek samping berat yang paling
sering dialami responden adalah gangguan penglihatan sebanyak 7 orang (23%).
Penanganan efek samping dilakukan dengan pemberian obat-obat simptomatik seperti
antiemetik analgesik, antipiretik, dan vitamin B6. Efek samping OAT umum terjadi pada
pasien TB rawat jalan. Pemantauan intensif dan penanganan efek samping yang tepat
sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan, mencegah resistensi obat, dan
mengurangi angka morbiditas serta mortalitas akibat tuberkulosis.