Detail Cantuman

Prevalensi obesitas setiap tahunnya semakin meningkat dan menyebabkan komplikasi penyakit serius seperti diabetes dan stroke. Tetapi, terapi antiobesitas masih terbatas sehingga dibutuhkan alternatif antiobesitas yang berasal dari alam salah satunya yaitu daun jati belanda (Guazumae ulmifolia L.) yang secara empiris digunakan sebagai penurun lemak dan berat badan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas antiobesitas dari ekstrak etanol daun jati belanda (Guazumae ulmifolia L.) pada tikus betina galur Wistar yang diinduksi dengan makanan tinggi karbohidrat dan lemak selama 45 hari serta injeksi monosodium glutamat yang diberikan secara subkutan. Ekstraksi simplisia dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Parameter uji yang diamati adalah berat badan, panjang naso anal, ambilan makanan, bobot feses, konsistensi feses, bobot organ hati dan jaringan lemak abdomen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi menggunakan makanan tinggi karbohidrat dan lemak serta monosodium glutamat dapat menginduksi obesitas. Hasil menunjukkan ekstrak etanol daun jati belanda dosis 50, 100 dan 200 mg/KgBB memiliki efek antiobesitas dengan menurunkan berat badan tikus berbeda bermakna terhadap kontrol positif (p<0,05). Efek antiobesitas tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun jati belanda dosis 50 mg/KgBB dengan persentase penurunan bobot badan relatif sebesar 12,34% terhadap kontrol positif. Ekstrak etanol daun jati belanda dapat menekan nafsu makan dan menurunkan deposit lemak di jaringan adiposa; tetapi belum dapat menurunkan indeks Lee, indeks organ hati dan tidak memberikan efek laksatif dengan konsistensi feses yang tetap normal.