Detail Cantuman

Indonesia termasuk ke dalam negara berkembang yang memiliki angka obesitas
sebanyak 21,8% pada penduduk dewasa berusia >18 tahun. Namun, terapi untuk
obesitas yang disetujui BPOM RI terbatas yaitu orlistat dan liraglutida sehingga
perlu adanya terapi alternatif. Salah satu bahan yang biasa digunakan untuk men-
gendalikan obesitas adalah daun kemuning. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini
digunakan ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata L. (Jack)) untuk
menguji efek terhadap penurunan obesitas dengan dosis 50; 100; dan 200 mg/kgBB
yang menggunakan metode induksi obesitas selama 45 hari dengan MSG serta ma-
kanan tinggi karbohidrat dan lemak pada tikus betina galur Wistar. Metode
ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 70%. Parameter
uji meliputi bobot badan, ambilan makanan, bobot feses, konsistensi feses, bobot
organ hati, dan bobot jaringan lemak abdomen. Hasil uji menunjukkan ekstrak eta-
nol daun kemuning dosis 50; 100; dan 200 mg/kgBB memiliki efek antiobesitas
dengan penurunan bobot badan yang berbeda bermakna secara statistik terhadap
kontrol positif (p < 0,05). Efek antiobesitas tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak eta-
nol daun kemuning dosis 100 mg/kgBB dengan persentase penurunan bobot badan
relatif sebesar 13,29% pada hari ke-21 masa terapi. Ekstrak etanol daun kemuning
belum dapat menurunkan nilai indeks Lee dan indeks organ hati tetapi dapat
menurunkan deposit lemak di jaringan adiposa. Ekstrak etanol daun kemuning tidak
menurunkan nafsu makan dan tidak memberikan efek laksatif dengan konsistensi
feses yang relatif normal